Judul Buku: Please Look After Mom (Ibu Tercinta)
Penulis: Kyung-Sook Shin (2008)
Penerjemah: Tanti Lesmana
Tebal: 296 hlm; 13,5 x 20cm
Cetakan: 1, September 2011
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Penulis: Kyung-Sook Shin (2008)
Penerjemah: Tanti Lesmana
Tebal: 296 hlm; 13,5 x 20cm
Cetakan: 1, September 2011
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Blurb
Sepasang suami-istri berangkat ke kota untuk mengunjungi anak mereka yang telah dewasa. Sang Suami bergegas naik ke gerbong kerta bawah tanah dan mengira istrinya mengikuti di belakangnya. Setelah melewati beberapa stasiun, barulah dia menyadari bahwa istrinya tak ada. Istrinya tertinggal di Stasiun Seoul.
Perempuan yang hilang itu tak kunjung ditemukan dan keluarga yang kehilangan ibu/istri/ipar itu mesti mengatasi trauma akibat kejadian tersebut. Satu per satu merka teringat hal-hal di masa lampau yang kini membuat mereka tersadar betapa pentingnya peran sang ibu bagi mereka, dan betapa sedikitnya mereka mengenal sosok sang ibu selama ini, perasaan-perasaannya, harapan-harapannnya, dan mimpi-mimpinya.
Resensi
Park So-Nyo, Sang Ibu telah menghilang selama seminggu. Seluruh anggota keluarga begitu kebingungan karena Ibu mereka tak juga ditemukan. Mereka berkumpul di rumah anak sulung Hyong-chol dan memutuskan untuk membuat selebaran yang akan dibagi-bagikan dan ditempelkan di dinding-dinding jalanan terutama di tempat terakhir kali Ibu terlihat. Bahkan mereka akan memberikan hadiah lima juta won bagi yang berhasil menemukan Ibu mereka.
Kenangan tentang Ibu perlahan terngiang oleh mereka semasa pencarian. Banyak hal yang ternyata tidak bisa mereka lakukan untuk Ibu yang selama ini telah berjuang keras hingga mereka menjadi orang-orang yang sukses. Chi-hon, si putri sulung adalah seorang penulis. Ia sering bepergian ke luar negeri dan sibuk dengan urusannya hingga jarang menghubungi Ibu. Sebuah kenyataan yang membuat Chi-hon merasa bersalah adalah walaupun ia tahu ibu tak bisa membaca, ia tidak pernah mencoba membacakan cerita yang ditulisnya untuk ibu. Hingga Ibu akhirnya meminta dibacakan oleh seseorang di panti asuhan.
Hyong-Chol pun teringat Ibunya yang susah payah menyekolahkannya agar ia bisa menjadi jaksa. Hingga Ibunya tidak membolehkan nya untuk melakukan pekerjaan rumah agar ia bisa konstrasi dalam belajar. Begitu sayangnya Ibu pada putra sulungnya itu, sampai ia rela menjual cincinnya untuk membayar uang pangkal Hyong-chol untuk melanjutkan sekolah. Bahkan saat Hyong-chol bekerja malam hari Ibu rela naik kereta api untuk mengantarkan dokumen Hyong-Chol yang tertinggal. Ibu terpaksa tidur di lantai kantor demi nya.
Sang suami yang dulunya sering main perempuan juga merasa bersalah. Ia begitu menyesal bahwa ia tidak benar-benar memahami istrinya. Istrinya tidak pernah mengeluh saat ia sakit, namun selalu merawatnya dengan sungguh-sungguh ketika ia sakit. Ia bahkan sering memarahi istrinya karena ceroboh dan pikun, padahal kenyataannya sang istri terkena sakit kepala yang begitu menyakitkan.
Buku lima BAB ini menggunakan sudut pandang yang berbeda dalam tiap BABnya, awalnya sedikit kebingungan memaknai siapakah yang menceritakan cerita ini, namun lama kelamaan cerita nya benar-benar menyentuh hati. Sebuah pukulan telak untuk kita, kita ternyata tidak benar-benar mengenal orang tua kita sendiri. dan “apakah kita sudah membahagiakan ibu kita? apakah kita sudah berbuat baik padanya?” atau malah kita sering mengabaikannya?
Kyung-sook Shin sangat apik meramu kisah keluarga yang mengharukan dalam buku ini. Please Look After Mom adalah novel pertamanya yang diterjemahkan ke bahasa Inggris dan diterbitkan di 19 negara. Semoga menjadi inspirasi kita untuk berbuat baik kepada Ibu 🙂