1. Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela,
2. Yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung
3. Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya,
4. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah.
5. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu?
6. (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan,
 
7.Yang (membakar) sampai ke hati.
8. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka,
9. (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang. 
(QS. Al Humazah 1-9)
***
Kali ini saya mau sharing ilmu yang saya dapat di pengajian subuh keliling hari ini. Hari ini agak sedikit berbeda karena kedatangan ustadz dari jawa tengah, saya lupa tepatnya beliau dari pesantren apa, kalo nggak salah Al-Fatah yang punya Bengkel Iman.
Pagi tadi membahas tentang keserakahan  dan sifat pencela manusia. Beliau sempat mengutip cerita pada zaman Nabi Musa yang menemukan emas di perjalanan bersama ketiga muridnya. Nabi Musa saat itu tidka mau mengambil emas, sedangkan ketiga muridnya karena dihasut oleh syaitan, maka terbujuklah dan akhirnya ketiganya mati karena keserakahan.
Selain itu ustadz juga mengingatkan jamaah tentang menjaga lisan. Karena setiap muslim itu bersaudara, maka hendaklah saling mengingatkan dalam kebaikan, bukannya memperolok dan mengumpat. Apalagi yang kita umpat itu adalah saudara kita yang hendak berbuat kebajikan. Nauzubillah. 

Bicara soal serakah dan menjaga lisan saya teringat tentang apa yang disampaikan dalam surah al-humazah.Surah al-Humazah memberikan gambaran tentang murka
dan siksaan Allah SWT kepada semua orang yang gemar mengumpat orang
lain. Mengumpat maksudnya ialah membicarakan keburukan orang lain atau
mengolok-olok. Allah mengibaratkan orang yang demikian itu bagaikan
memakan daging saudaranya yang sudah mati.



Penyebab orang mengumpat dan menghina orang lain tidak lain hanyalah
karena mereka selalu mengumpulkan harta dan menghitung-hitung
kekayaannya. Seakan-akan dengan bertambah kekayaanya akan bertambah pula
derajatnya, mendapat keistimewaan dan dihargai orang lain. Karena
itulah mudah timbul sikap meremehkan orang lain dan tidak pernah
menyadari bahwa musibah dan bencana bisa saja menimpa yang membuat
hartanya berkurang. Kesombongan telah memuat hati mereka tertutup, lupa
akan kematian, tidak mau introspeksi akan kesalahan-kesalahan yang
dilakukannya, dan tidak ingat balasan yang akan diterimanya di akhirat
kelak.


 Padahal Allah mengancam orang yang berbuat demikian
dengan siksaan yang amat pedih dan akan dicampakkan ke dalam neraka
hutamah (api yang dinyalakan dan tidak akan pernah padam).
Allah menjelaskan bahwa sifat api hutamah berbeda dengan api di dunia
ini. Api hutamah dapat menyusup masuk ke rongga badan hingga membakar
hati. Hati merupakan rongga badan yang sangat sensitif, jika hati sudah
terbakar api, rasa sakitnya luar biasa. Neraka tersebut terkunci rapat,
sehingga setiap kali mereka hendak keluar dari neraka, mereka akan
dikembalikan lagi ke dalamnya begitu seterusnya yang dialami mereka.

Semoga kita dilindungi dari siksa neraka hutomah, aamiin…

Share this post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *