Setiap kali ingin menuliskan kisah tentangmu aku selalu tersenyum. Mengenang begitu banyak kejadian tentang aku dan kamu yang begitu indah. dan aku begitu yakin bahwa kesemuanya itu sengaja Allah hadirkan di perjalanan ku menemukanmu, perjalananmu menemukanku dan perjalanan Allah mempertemukan kita 🙂
Aku tak pernah berpikir kau adalah jodohku. Sama sekali tak terlintas dibenakku, bahwa kau yang dikenal sebagai orator dan aktifis kampus akan menjadi seseorang yang tiap hari kupandangi wajahnya. Bahkan aku tak pernah memimpikanmu sebelumnya, atau memberi mu label lelaki idaman.
Tapi cara Allah begitu indah. Di kampus aku tak pernah ingin melihatmu, Kau tentu tahu sayang, bahkan aku sempat tak menyukaimu, karena sikap arogan dan keras kepalamu. Namun, Allah melembutkan hatiku untuk menerima pinanganmu, menerimamu untuk menjadi imam dalam hidupku 🙂
Saat kutanya kenapa kau memilihku yang jauh dari kriteria istri solehah, kau tersenyum. Lebih-lebih saat kuceritakan masa laluku, kebodohanku, kau tak memperdulikan itu semua. Kau hanya peduli aku yang sekarang dan aku di masa depan yang ingin berusaha untuk memperbaiki diri. Kau bodoh, kau menolak beberapa wanita yang kuanggap sempurna, dan harusnya kau bisa mendapatkan wanita yang jauh lebih baik dariku. Namun setiap kali kuberkata begitu, kau membalikkan perkataanku, kau berkata bahwa aku bodoh mau dengan lelaki sepertimu. Haha, kita berarti sama-sama bodoh :”)
Sayang, aku masih ingat saat kau mengucapkan Ijab Qabul di depan banyak orang. Kulihat keringatmu mengucur deras disertai tangismu yang tak henti meleleh. Ah, aku tahu. Aku yang dari jauh mendoakanmu pun merasakannya. Semua penantian berujung indah pada waktunya. Seperti pelangi selepas hujan. Aku begitu bahagia, karena aku memilihmu, menjadi suamiku.
6 bulan telah berlalu dari hari pernikahan kita. dan aku merasa aku tak berhenti untuk jatuh cinta lagi padamu tiap kali melihat mata mu yang penuh mimpi. Kekuranganku kau terima, kau maklumi, dan kau bantu aku untuk menyempurnakannya. Dan satu hal yang selalu kau ingatkan padaku adalah tentang
keikhlasan, ikhlas menjalani rutinitas sebagai seorang istri dan semoga
nanti juga ikhlas menjalani rutinitas sebagai seorang ibu. Ini ibadah,
nilai lebih yang akan mengangkat derajat seorang wanita di mata Allah.
dengan ikhlas, akan timbul kebahagiaan dan ketenangan dengan bonus
pahala dan kasih sayang Allah. Semoga Allah selalu menjaga keikhlasan ku, para istri
keikhlasan, ikhlas menjalani rutinitas sebagai seorang istri dan semoga
nanti juga ikhlas menjalani rutinitas sebagai seorang ibu. Ini ibadah,
nilai lebih yang akan mengangkat derajat seorang wanita di mata Allah.
dengan ikhlas, akan timbul kebahagiaan dan ketenangan dengan bonus
pahala dan kasih sayang Allah. Semoga Allah selalu menjaga keikhlasan ku, para istri
Cobaan dua bulan yang lalu saat kita harus kehilangan calon bayi kita membuatku kembali menata syukur. Sayang, aku begitu bersyukur ada dirimu di sisiku. Aku tak tahu entah berapa lama kesedihan akan menyelimutiku jika bukan kau yang menyemangatiku. Merangkulku dan meyakinku bahwa Allah Maha Tahu yang terbaik untuk hambanya. Di saat seperti itu, kau tak mengizinkanku sama sekali untuk mencuci, memasak bahkan untuk pekerjaan kecil lainnya. Kau mengerjakan semuanya.
Maaf untuk segala kekuranganku, untuk segala hal yang tak bisa kulakukan dengan baik, untuk sikapku yang manja, dan untuk segala hal yang membuatmu marah. Sungguh aku bersyukur, Allah menakdirkan mu untukku. dan aku untukmu.
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu cintaMu dan cinta
orang-orang yang mencintaiMu dan aku memohon kepadaMu perbuatan yang
dapat mengantarku kepada cintaMu. Ya Allah, jadikanlah cintaMu lebih
kucintai daripada diriku dan keluargaku serta air dingin.” Doa Nabi Daud a.s.(HR Tirmidzi 3412)
orang-orang yang mencintaiMu dan aku memohon kepadaMu perbuatan yang
dapat mengantarku kepada cintaMu. Ya Allah, jadikanlah cintaMu lebih
kucintai daripada diriku dan keluargaku serta air dingin.” Doa Nabi Daud a.s.(HR Tirmidzi 3412)