Jika ditanya siapa yang ingin tampil percaya diri, tentu semua orang akan mengacungkan tangan. Percaya diri menjadi poin penting dalam kehidupan seseorang. Dengan kepercayaan diri, kita akan lebih mudah menghadapi tantangan dan perkejaan yang menanti. Percaya diri juga tidak bisa dipungkiri menjadi salah satu kunci dari kesuksesan seseorang. Sebut saja motivator ulung sekelas Mario Teguh, Ari ginanjar atau artis-artis papan atas, tanpa adanya rasa percaya diri mereka mungkin tidak akan menggapai kesuksesan seperti sekarang.

Namun mempunyai kepercayaan diri yang tinggi tidak serta merta dengan mudah didapatkan. Perlu banyak latihan dan memperbaiki kualitas diri tentunya. salah satu yang mempengaruhi percaya diri seseorang adalah Penampilan.

”Sempurnakan penampilan fisik anda; sudah merupakan fakta bahwa penampilan seseorang memainkan peranan penting dalam membangun rasa percaya diri. Meskipun kita tahu apa yang kita miliki dalam diri kitalah yang penting, penampilan fisik anda menentukan impresi orang terhadap diri anda.” (Building Blocks to Self-Confidence, Complete Wellbeing)

credit

Yah walaupun penampilan fisik bukanlah yang utama, tapi penampilan fisik menentukan kesan pertama orang terhadap kita. Contoh saja jika seorang penceramah seperti Mamah Dede dengan penampilan rapi, bersih, dan menarik akan memberikan tausiah, tentu jamaahnya akan menyambut dengan riang gembira dan apa yang disampaikannya akan sampai kepada pendengar. Namun sebaliknya, jika ia berpenampilan kucel, kusut, apakah kita akan percaya dengan apa yang diucapkannya? Tentu saja tidak.

Pengalaman serupa dialami oleh suami saya sendiri yang merupakan salah satu trainer motivasi juga outbound. Sebagai seorang trainer, mereka telah diingatkan untuk berpenampilan rapi, bersih, dan menarik (dengan catatan tidak berlebihan) agar peserta training semangat dan termotivasi dengan apa yang disampaikan. Jika suami dkk mengabaikan penampilan, biasanya peserta akan terlihat jenuh, juga tidak menghargai ketika mereka menyampaikan materi.

***

Mengingat aktivitas suami saya sebagai karyawan di kantor ataupun trainer motivasi dan outbound yang menuntut penampilan yang rapi, bersih dan menarik, saya sebagai istri dituntut untuk bisa merawat pakaian agar rapi, bersih, menarik dan tentunya bebas kuman. Bukan tanpa kendala, ada-ada saja kendala yang saya hadapi berhubungan dengan perawatan pakaian

1. Jika hujan tiba, pakaian yang saya jemur tidak kering dan berbau apek, suami seringkali mengeluh karena ia tidak nyaman tidak pede jika harus pergi kerja dengan baju apek. Saya pun menjadi tak enak jika suami saya terlihat kucel, pastilah teman-temannya akan menyalahkan saya sebagai istri yang tidak bisa merawat suami, hehehee

2. Jika hari panas, seringkali pakaian yang dijemur tercemar oleh debu-debu yang berterbangan, hal ini kerapkali menimbulkan gatal-gatal dan kemerahan di tubuh ketika mengenakannya. Saya juga khawatir hal ini akan berpengaruh pada kesehatan bayi saya yang masih sangat rentan dengan kuman dan penyakit.

3. Pasca operasi secar sewaktu melahirkan saya tidak bisa beraktivitas terlalu berat, menyetrika kadang kelelahan karena harus membuat pakaian tidak kusut, belum lagi harus curi-curi waktu saat bayi saya sedang tidur. Bisa-bisa jadi kurus nih >.<

***

Kekhawatiran saya tentang ketiga kendala di atas ternyata terlalu berlebihan. Zaman semakin maju, dan sudah banyak kemudahan yang ditawarkan untuk membantu saya sebagai ibu rumah tangga yang punya anak bayi untuk tetap bisa merawat keluarga dengan baik.  Sebagai Ibu cerdas, layaknya saya juga harus mencari tahu bagaimana merawat pakaian dengan baik. Setelah membaca dan mencoba, ada beberapa tips dalam merawat pakaian agar bebas dari kuman

1. Ganti pakaian secara teratur, maksimal 24 jam agar kuman tidak bersarang dan pakaian tidak berbulu

2. Mengklasifikasikan pakaian, pakaian sehari-hari harus dibedakan dengan pakaian kantor atau untuk jalan-jalan. Hal ini bisa mengurangi resiko rusaknya serat pakaian

3. Cuci pakaian teratur, dan jangan dibiarkan menumpuk atau terendam terlalu lama, kuman juga akan bersarang di pakaian kita, pakaian juga akan cepat lapuk dan apek

4. Setrika pakaian segera, agar lebih mudah disetrika

5. Simpan dilemari pajang, lebih baik menggunakan hanger, karena jika dilipat biasanya akan kusut lagi

Share this post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *