Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang memberikan kesempatan dan berkahnya untuk bisa berjumpa dengan ramadhan tahun ini. Ya, kita memang patut bersyukur karena ramadhan tidak datang setiap tahun. Selain itu kita pun tak pernah tahu kapan maut akan datang menjemput. Tidak ada seorangpun yang bisa menjamin kita akan bertemu dengan Ramadhan selanjutnya. Saya pun terhenyuh lebih tepatnya merasa diingatkan oleh Allah melihat banyak berita kematian di Ramadhan ini. Ahh, kematian itu begitu dekat dan akankah kita membawa bekal yang cukup? Semoga kita bisa memanfaatkan ramadhan kali ini untuk menyiapkan bekal di akhirat nanti. Aamiin…
 
Bicara tentang Ramadhan, kali ini sedikit terasa berbeda. Menjadi berbeda karena tak seperti biasa, saya harus LDM (long distance marriage) dengan suami. Terhitung sudah memasuki bulan ke empat tidak berjumpa dengan suami. Rasanya tak biasa. Jika setiap harinya saya akan heboh menyiapkan masakan untuk sahur dan berbuka, kini saya malah jarang masak dan lebih memilih berbuka di tempat ibu, bersama keluarga atau membeli saja.

berbuka bersama keluarga

Seperti kurang semangat memasak karena banyak makanan terbuang. Duh kalau ada suami saya dia jadi tim sapu bersih makanan hehe, paling tidak ada yang memakan masakan saya. Nah ini, saya aja nggak semangat makannya. Beliau baru tiba di bengkulu sekitar tanggal 22 Juni. saya pun menunggu kedatangan suami untuk proses kelahiran yang disarankan dokter untuk operasi.

Tantangan puasa tahun ini pun bertambah dari ramadhan sebelumnya. Walaupun suami mengizinkan saya tidak puasa karena hamil, alhamdulillah sejauh ini kuat untuk tetap berpuasa. Awalnya suami khawatir kondisi calon debay di dalam perut yang semakin membesar. Bulan ini kandungan saya memasuki 9 bulan. Namun dengan menerapkan tips puasa untuk ibu hamil serta konsultasi ke dokter, calon debay tetap aktif walau dalam kondisi berpuasa.

Beberapa hal yang saya terapkan berpuasa saat hamil diantaranya
1. Mengkonsumsi susu dan buah saat sahur dan berbuka
2. Makan tetap 3x (saat sahur, berbuka, dan malam selepas taraweh)
3. Mengkunsumsi vitamin dan penambah darah dari dokter secara rutin
4. Tetap melakukan aktifitas seperti biasanya atau dengan olahraga ringan
5. Tidur siang secukupnya
6. Tidur lebih awal agar tetap fit saat berpuasa
7. Mengindari kafein, makanan terlalu asam, pedas dan berbau

***

Ramadhan kali ini saya mungkin sedikit keteteran dengan Ubay. Lelaki kecil saya itu kini mulai aktif, sangat aktif malah. Saya bahkan tidak habis pikir bagaimana ia punya semangat dan tenaga tak habis-habisnya untuk bermain. Hehee… kalau dia suka bermain sendiri dengan mainan sih nggak jadi masalah. Tapi dia adalah tipe anak yang tidak suka dicueki, ingin direspon oleh emaknya, bertanya segala hal, dan bercerita sambil bermain. Tidur suka malam banget walau sudah dibujuk untuk tidur lebih cepat, ada-ada saja yang dikerjakannya dan itu semua perlu pengawasan ekstra. Saya tidak mau kecolongan terjadi apa-apa dengannya karena posisi Abahnya lagi jauh. Kadang jika saya sudah tepar, saya menginap di tempat ibu agar ubay ada yang menemani bermain dan saya bisa istirahat sejenak. *eh malah curhat ya hehe… bukan ngeluh loh, ini hanya cerita. Saya bersyukur ubay jadi anak yang aktif, setidaknya saya tahu dia sehat dan kemampuan motoriknya bagus.

ubay suka main kembang api habis taraweh

Nah ngomong-ngomong soal Ramadhan di Bengkulu kenapa ya saya ngerasa kayaknya Ramadhan kali ini terasa agak sepi nggak kayak biasanya. Pedagang di sepanjang jalan pasar baru dekat rumah ibu saya banyak yang mengeluh dagangannya nggak laku. Menurun drastis dari tahun-tahun sebelumnya. kalau kata ibu sih wajar aja, sekarang semua serba mahal, beli kue satu aja 1500 rupiah. Orang banyak memilih membuat takjil sendiri dirumah. Banyak sih yang mau diperhitungkan, listrik mahal kebangetan yang bikin jantungan, belum lagi habis lebaran anak-anak mau masuk sekolah dan butuh biaya banyak. Jualan ibu saya di rumah juga sepi nggak kayak biasanya.

Walaupun dibeberap sisi banyak jualan pedagang Ramadhan yang kurang laku, banyak juga yang mendapatkan berkah ramadhan. Kalau saya lihat di Kampung Ramadhan RBTV lumayan rame dan takjilnya masih tergolong murah, masih ada yang 1000 an per kue. Kebetulan kemarin mampir beli takjil dan foto-foto. Eh taunya beruntung jadi pemenang selfie kampung ramadhan camkoharbtv. Yang kebetulan berkunjung, jangan lupa foto-foto disana lumayan dapat uang bukoaan hehehe…

Hmm.. apalagi ya yang mau saya ceritain, hihi.. jadi bingung karena jarang keluar dan banyak nikmati Ramadhan di rumah sambil ngeblog. Kalau teman-teman apa cerita ramadhannya tahun ini? Apapun itu semoga bisa menjalani Ramadhan dengan lancar dan mendapatkan banyak berkah di Ramadhan ini. Dan terakhir mohon doanya ya agar proses persalinan saya lancar, jika tidak ada halangan perkiraan akhir Ramadhan akan lahiran. ^_^


Tulisan ini dibuat untuk menjawab tantangan
Blogger Bengkulu dalam #NulisSerempak tentang 
#RamadhandiBengkulu
Share this post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *