Saya percaya totalitas dalam melakukan sesuatu adalah kunci dalam menjalani apapun. Entahkah itu tentang sekolah, kerja, menggeluti hobi atau dalam berwirausaha. Ada yang bilang bakat hanya menyumbang sedikit pengaruh untuk kesuksesan seseorang, kerja keras dan pantang menyerahlah yang banyak membuat banyak orang akhirnya bisa meraih mimpi-mimpinya. Banyak sih contohnya orang-orang yang akhirnya berhasil dengan ketekunan mereka. Dan banyak pula orang berbakat tapi tidak mau berusaha dan berkreasi hingga bakatnya menguap begitu saja.

Begitupun dalam dunia wirausaha. Totalitas dan semangat untuk terus berkreasi adalah faktor penting yang membuat usaha kita tetap berjalan. Saya masih ingat sekali wejangan dari Deputi Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Koperasi Usaha Kecil Menengah (KemenKopUKM) RI Prakoso BS saat pelatihan tentang kerja keras berkelanjutan dan pantang menyerah. Ia telah membangun bisnis sejak 80an dan bisnis mobil antik miliknya bertahan hingga sekarang dengan omset yang luar biasa. Jangan kira usaha berjalan mulus, 3 tahun pertama ia tertatih-tatih karena selalu merugi. Namun dengan keyakinan dan terus berusaha akhirnya usahanya mulai membaik.

Saya pun mengalami suka dukanya membangun sebuah usaha. Walau awalnya banyak gagal dan merugi, dari jatuh bangun itulah banyak pelajaran yang dapat diambil. Yang terpenting adalah jangan takut untuk mencoba, karena tanpa mencoba kita tak akan pernah tahu usaha yang kita geluti akan berhasil atau tidak.

Saat kecil saya mulai berwirausaha kecil-kecilan dengan berjualan apapun yang bisa dijual, mulai dari keripik, es lilin, hingga kertas bergambar yang saya perbanyak. Saya berjualan di sekolah saat jam istirahat, lumayan banget untungnya untuk tambahan jajan saya hehe…

Menginjak kuliah, tujuan saya berwirausaha menjadi lebih meningkat. Yang awalnya hanya untuk uang jajan, saya berharap bisa membeli keperluan pribadi dan membantu biaya kuliah serta fotocopyan materi kuliah yang cukup menguras kantong. Apa saja saya jual. Awalnya saya berjualan tas rajutan dan kreasi dari kain flanel. Target pembeli sih anak-anak SD yang suka dengan hiasan warna-warni yang lucu. Saya juga berjualan pulsa, pin, buku, stiker dan gantungan kunci. Karena sudah terbiasa berjualan saya tidak pernah malu menawarkan ke teman-teman. Toh usahanya halal, hehe… hingga akhirnya mimpi punya usaha lebih besar terjawab dengan mendapatkan hibah dana dari DIKTI, dengan bantuan 40 juta saya dan teman-teman membuka usaha printing di kampus. Usaha ini menerima rentalan, membuat pin, stiker, mug, undangan dll. Sedihnya usaha impian saya ini harus jatuh karena manajemen keuangan yang tidak baik.

Setelah mengalami kerugian di usaha yang saya impikan, saya jadi belajar bahwa modal yang besar bukanlah penunjang kesuksesan sebuah usaha. Modal besar bisa habis tanpa perhitungan, sedang modal kecil bisa jadi banyak berkali lipat dengan manajemen yang baik. Semuanya itu saya buktikan saat membuat usaha Moystuff & Cake. Usaha yang saya geluti hingga kini membuat hidup saya lebih hidup karena saya dan adik membangunnya dari awal. Saya tak punya modal sama sekali karena kondisi keuangan keluarga sedang diuji saat itu. Saya baru lahiran dan suami harus berangkat ke jogja untuk melakukan studi. Untuk membuat kue, awalnya saya meminjam uang ibu untuk membeli 2 buah loyang kue dan kotak kue serta topping, oven dan mixer juga pinjam punya ibu. Tak disangka, pesanan yang awalnya setiap minggu hanya satu kini selalu ada setiap harinya. Oven tangkring jadul kini sudah berganti oven gas yang lebih layak. Omset yang hanya beberapa ratus ribu awalnya kini omsetnya bisa menghidupi saya dan keluarga, bahkan kami bisa membuat 2 toko yang menjual peralatan ulang tahun dan juga kue. Saya merasa lebih hidup dengan berkreasi lewat usaha yang kini saya geluti.

Sekarang sudah ada karyawan yang membantu menjaga toko. Kedepannya saya berharap bisa membuka lapangan pekerjaan lebih banyak. Sejauh ini memang untuk membuat kue saya sendiri yang mengerjakannya. Jika pesanan banyak saya membuatnya dari malam dan melanjutkan sebelum atau sesudah subuh. Tak jarang saya sering capek dan jatuh sakit jika sudah terlalu banyak kerjaan. Jika sudah begitu saya sering menstop pesanan. Kadang nggak enak juga dengan pelanggan.
Dengan rutinitas usaha sekalian jadi ibu saya memang perlu asupan makanan bergizi dan tak lupa mengkonsumi vitamin. Untuk membantu memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral terutama pada masa penyembuhan ada Theragran-M  yang sangat cocok untuk wanita dengan banyak kegiatan seperti saya.

Theragran-M merupakan multivitamin dengan talet salut gula untuk mengembalikan daya tahan tubuh setelah sakit. Banyak keunggulan multivitamin ini

 •  Theragran-M sudah diresepkan oleh para dokter selama 40 tahun (sejak tahun 1976).
•  Kombinasi Multivitamin (Vit A, Vit B, Vit C, Vit D, Vit E) dan Mineral esensial (seperti Magnesium dan Zinc) di dalam Theragran-M terbukti meningkatkan, mengembalikan dan menjaga daya tahan tubuh, serta mempercepat proses penyembuhan.
•  Cocok untuk masa penyembuhan berbagai jenis sakit yang membutuhkan dukungan daya tahan tubuh yang maksimal.
Dosis: Sehari 1 kaplet, sewaktu atau sesudah makan, atau sesuai dengan anjuran dokter.

Nah, dengan mengkonsumi vitamin saya jadi cepat pulih setelah sakit agar bisa kembali menggeluti usaha saya. Bisa rugi donk kalau lama-lama liburnya hehee.. nah kalau teman-teman? Apa sih kegiatan yang membuat kalian lebih hidup?

Share this post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *