Sebagai seorang istri dan ibu, bagi saya mengatur keuangan keluarga bukanlah hal yang mudah. Ada saja kebutuhan yang harus dipenuhi hingga harus mengeluarkan budget melebihi anggaran yang sudah di rencanakan sebelumnya. Kadang nih sering bingung untuk membagi pemasukan yang kecil dengan banyaknya pengeluaran. Imbasnya, kita kadang tidak jadi menyisihkan uang untuk menabung untuk menutupi kebutuhan lainnya.
Permasalahan ini mungkin sering dialami oleh keluarga kecil seperti saya. Bisa saja terjadi karena pengelolaan keuangan yang kurang tepat. Misal nih, alokasi dana di kebutuhan tertentu terlalu besar dibandingkan kebutuhan lainnya. Saya pernah cerita juga ke teman tentang pengelolaan keuangan, saran dia sih memang kita perlu mengatur keuangan keluarga agar meminimalisir pengeluaran yang tidak terkontrol apalagi yang sifatnya implusif karena hutang seperti kartu kredit.
Mengatur keuangan keluarga agar tidak boros perlu kerjasama dari anggota keluarga terutama suami dan istri. Sangat penting keterbukaan masalah pemasukan, pengeluaran maupun ketika ingin meminjam uang agar tidak ada saling curiga dan menyalahkan kedepannya. Nah kali ini saya akan berbagi tips cara mengatur keuangan keluarga yang sudah saya terapkan.
Membuat Daftar Pengeluaran
Awalnya saya tidak pernah mencatat pengeluaran apa saja yang harus dikeluarkan setiap bulannya. Belum lama ini saya akhirnya merasa saya terlalu boros untuk “jajan makanan” padahal uangnya bisa digunakan untuk menabung bulanan untuk persiapan biaya sekolah anak. Lalu saya mencatat pengeluaran yang penting dan harus disisihkan di awal bulan seperti tagihan listrik, bpjs, Air, Biaya makan selama sebulan dan kebutuhan rumah tangga, biaya sekolah anak, hingga transportasi , pulsa, dan tabungan. Setelah memastikan semua kebutuhan pokok sudah dicatat, maka pisahkanlah uangnya setiap awal bulan. Bila perlu buatlah alarm atau kalender tagihan untuk memudahkan kita mengingat jadwal pembayaran. Sebaiknya jangan mengambil uang untuk kebutuhan pokok untuk keperluan lainnya.
Sisihkan Uang untuk Dana Darurat
Memang terlihat sepele, tapi ternyata sangat penting menyisihkan uang untuk dana darurat seperti jika kehilangan pekerjaan secara tiba-tiba atau saat jatuh sakit. FUngsi utama dana darurat untuk jaga-jaga menggantikan sumbe dana utama jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Batasi Penggunaan Kartu Kredit
Kartu kredit seringkali jadi momok yang membuat kita berprilaku boros. Nah, jika kalian dan pasangan sudah mempunyai kartu kredit masing-masing, batasi untuk tidak menggunakannya terus menerus. Karena jika tidak ada batasan, maka tagihan di akhir bulan akan membengkak dan kesulitan untuk membayarnya. Kita boleh saja mengganti kartu kredit dengan debit untuk menghindari hutang yang menumpuk, tapi tetap harus bijak dalam penarikan. Lakukan secukupnya sesuai kebutuhan. Di sisi lain, jika kita para istri menggunakan kartu kredit atau atm, sepakatilah dengan suami berapa budget maksimal yang bisa dipakai setiap bulannya dan laporkan pengeluaran agar suami merasa tenang.
Mengambil Pinjaman Uang dengan Bijak
Pinjaman uang sudah lumrah ya di masyarakat apalagi jika kita ingin mengembangkan usaha atau memiliki hunian sendiri. Tapi yang perlu diperhatikan adalah lakukan hal ini dengan bijak dan sesuai kebutuhan. Jangan mengikuti nafsu sehingga nanti akan kebingungan untuk membayar cicilannya.
Pilihlah tempat meminjam yang mempunyai system yang jelas, cepat, aman dan dapat dipercaya. Hindari nih meminjam uang dengan rentenir karena sudah banyak nih tempat meminjam uang yang aman bahkan ada yang bisa dilakukan secara online. Selain itu diskusikan dan minta persetujuan pasangan jika ingin meminjam sejumlah uang karena hal ini adalah tanggung jawab bersama.
Nah semoga keuangan keluarga kita bisa aman terus ya. Ingat untuk tetap bijak dalam mengelola keuangan keluarga untuk masa depan yang lebih baik.