“Jika Engkau menyiksa mereka,
maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau
mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana.” (QS: Al-Ma’idah : 118)


***

Walaupun banyak yang pro-kontra soal Maulid Nabi. Saya nggak berpihak di pihak manapun. Kalo kata Ust. Felix di statusnya sesama Muslim itu harus saling menjaga, saling sayang | masak “Maulid Nabi” dijadikan alasan ribut dan rusuh saudara sendiri. ^_^ mendingan kita membaca sirah Nabi, agar semakin cinta pada beliau dan Allah SWT ๐Ÿ™‚

Dialah kekasih Allah, manusia yang terjaga dari kesalahan, sosok
pribadi sempurna, figur terbaik yang pernah ada di dunia. Ia di kagumi,
dicintai, sekaligus diikuti oleh umatnya yang beriman. Tidak heran
apabila orang barat sendiri mengakui bahwa beliau merupakan tokoh yang
paling berpengaruh di dunia. (Michael Hart, 100 Tokoh Paling Berpengaruh
di Dunia).


Dialah Muhammad SAW, rasul akhir
jaman, pemberi peringatan, suri tauladan terbaik bagi umat manusia.
Pembawa risalah penyempurna atas nabi-nabi yang terdahulu. Rasulullah SAW sangat mencintai umatnya, hal ini terbukti dalam beberapa kisah. 

Pernah suatu
ketika Rasulullah saw menangis sepanjang malam hingga subuh dalam
shalatnya saat membaca surah Al Maidah ayat 118 yang artinya: โ€œJika
Engkau siksa mereka, sesungguhnya mereka adalah hamba-hambaMu dan jika
Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkau Mahaperkasa lagi
Mahabijaksana.โ€ . Dalam doanya beliau menyebut โ€œYa Allah,
umatkuโ€ฆumatkuโ€. Ketika ditanya Jibril, Rasulullah menceritakan
kehawatirannya pada umat beliau siksa neraka. Atas keterangan tersebut,
yang disampaikan oleh Jibril, Allah meridhai Nabi Muhammad
untuk memberikan syafaat kepada umatnya yang masih menyisakan keimanan
walaupun sebesar biji sawi. Rasulullah memohon ampunan untuk kita,
umatnya dari siksa api neraka.



Rasulullah memberi syafaat kepada umatnya. Inilah kasih sayang dan pengorbanan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam yang lainnya, yang tidak dimiliki oleh para nabi sebelumnya.
Yakni syafaat untuk umat.



Sebenarnya, setiap Nabi diberikan doa mustajab oleh Allah. Namun,
nabi-nabi sebelumnya telah menggunakan doa tersebut, sebagiannya sebagai
senjata pamungkas untuk menghancurkan orang-orang kafir dengan adzab
Allah. Adapun Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau
menyimpan doa tersebut sebagai syafaat bagi umatnya, kelak di hari
hisab.



Rasulullah bersabda:



ู„ููƒูู„ู‘ู ู†ูŽุจูู‰ู‘ู ุฏูŽุนู’ูˆูŽุฉูŒ ู…ูุณู’ุชูŽุฌูŽุงุจูŽุฉูŒ ููŽุชูŽุนูŽุฌู‘ูŽู„ูŽ ูƒูู„ู‘ู ู†ูŽุจูู‰ู‘ู
ุฏูŽุนู’ูˆูŽุชูŽู‡ู ูˆูŽุฅูู†ู‘ูู‰ ุงุฎู’ุชูŽุจูŽุฃู’ุชู ุฏูŽุนู’ูˆูŽุชูู‰ ุดูŽููŽุงุนูŽุฉู‹ ู„ุฃูู…ู‘ูŽุชูู‰ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ
ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุฉู ููŽู‡ูู‰ูŽ ู†ูŽุงุฆูู„ูŽุฉูŒ ุฅูู†ู’ ุดูŽุงุกูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู…ูŽู†ู’ ู…ูŽุงุชูŽ ู…ูู†ู’
ุฃูู…ู‘ูŽุชูู‰ ู„ุงูŽ ูŠูุดู’ุฑููƒู ุจูุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุดูŽูŠู’ุฆู‹ุง

“Setiap Nabi memiliki doa yang mustajab, maka
setiap nabi menyegerakan doanya. Dan sesungguhnya aku menyembunyikan
doaku sebagai syafa’at bagi umatku pada hari kiamat. Dan insya Allah
syafa’atku untuk setiap orang yang mati dari kalangan umatku dalam
keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun”
(HR. Muslim)



Subhanallahโ€ฆ Rasulullah bersabar dengan kesabaran yang sempurna, bahkan
tidak dimiliki oleh Nabi sebelumnya,tidak menggunaan syafaat itu di dunia untuk dirinya sendiri. Melainkan untuk ummatnya. AllahuAkbar, begitu sayangnya Rasulullah kepada kita hingga ia wafat.


โ€œYa Allah, dahsyat nian sakaratal maut ini, biarlah aku menanggung
sakaratul maut ini, jangan (beratkan sakaratul maut) pada umatku,” pinta
Rasulullah. Setelah berwasiat โ€œUmmatii, ummatii, ummatiii!โ€ beliaupun
menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Kita pun sangat pantas bersedih, bahkan di saat kita belum melakukan
apapun untuk Islam, Rasulullah telah menanggung (sebagian) sakitnya
sakaratul maut kita.



Pertanyaannya, apakah kita kemudian terpanggil untuk lebih mencintai
Nabi, mengikuti dan meneladaninya? Semoga momentum  dengan membaca sirah Nabii membuat
kita sadar kasih sayang dan pengorbanan Rasulullah, lalu kita pun
mencintai Nabi, mengikuti dan meneladaninya. Aamiin ๐Ÿ™‚

*beberapa kalimat dari tulisan ini bersumber dari
– eramuslim.com
– bersamadakwah.com
– Buku Sirah Nabawiyah




Share this post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *